Thursday 13 April 2023

Elektrokardiograf (EKG) dan Penempatan Lead

Dasar Teori

    Elektrokardiogram (EKG atau ECG) adalah tes non-invasif yang digunakan untuk memantau aktivitas listrik jantung seseorang. Tes ini merekam sinyal listrik yang dihasilkan oleh jantung dan mengubahnya menjadi gambar grafik yang disebut sebagai kardiogram. Kardiogram ini menunjukkan pola dan aktivitas listrik yang terjadi pada jantung.

Cara pemasangan lead EKG melibatkan menempelkan elektroda pada kulit yang terletak di beberapa area pada tubuh. Biasanya, 12 lead EKG digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang aktivitas jantung. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk memasang lead EKG:

  1. Bersihkan kulit pada area pemasangan lead dengan alkohol atau pembersih kulit lainnya.
  2. Tempatkan elektroda pada area yang telah dibersihkan dan pastikan elektroda menempel dengan kuat pada kulit.
  3. Tempatkan elektroda sesuai dengan urutan yang ditentukan. Urutan 12 lead EKG adalah sebagai berikut: 



a. Lead I - Plasemen elektroda kanan dan kiri pada lengan.
b. Lead II - Plasemen elektroda kanan kaki dan lengan kiri.
c. Lead III - Plasemen elektroda kaki kiri dan lengan kiri.
d. AVL - Plasemen elektroda lengan kiri dan pusat sternum.
e. AVR - Plasemen elektroda lengan kanan dan pusat sternum.
f. AVF - Plasemen elektroda kaki kiri dan kaki kanan.
g. V1 - Plasemen elektroda di sebelah kanan sternum.
h. V2 - Plasemen elektroda di sebelah kiri sternum.
i. V3 - Plasemen elektroda antara V2 dan V4.
j. V4 - Plasemen elektroda di garis tengah klavikula kiri.
k. V5 - Plasemen elektroda di garis aksila anterior di sebelah kiri.
l. V6 - Plasemen elektroda di garis aksila tengah di sebelah kiri.

    Setelah semua elektroda ditempatkan, periksa koneksi antara elektroda dan kabel EKG untuk memastikan bahwa sinyal dapat direkam dengan baik.
    Setelah lead EKG dipasang, penggunaan EKG dapat membantu dalam mendeteksi berbagai masalah jantung, termasuk aritmia, infark miokard, dan kelainan struktural jantung lainnya

Cara Pemeliharaan Alat EKG

Pemeliharaan alat EKG adalah penting untuk memastikan bahwa alat tersebut selalu berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang akurat. Berikut adalah beberapa cara untuk merawat alat EKG:

  1. Bersihkan alat EKG secara teratur dengan lap yang lembab dan bersih. Hindari penggunaan cairan pembersih yang keras atau abrasif yang dapat merusak permukaan alat.

  2. Periksa kabel dan elektroda secara teratur untuk memastikan tidak ada kerusakan atau aus pada kabel atau elektroda. Ganti kabel atau elektroda yang rusak atau aus dengan yang baru.

  3. Periksa kualitas sinyal EKG pada layar dan pastikan hasil yang ditampilkan akurat. Jika hasil yang ditampilkan tidak akurat, periksa kabel dan elektroda dan pastikan mereka terpasang dengan benar.

  4. Pastikan baterai alat EKG selalu dalam kondisi terisi penuh. Ganti baterai yang sudah lemah atau habis dengan yang baru.

  5. Simpan alat EKG di tempat yang aman dan kering. Jangan biarkan alat terkena kelembaban atau debu yang dapat merusak alat.

  6. Lakukan kalibrasi alat secara berkala untuk memastikan hasil yang ditampilkan akurat.

  7. Ikuti petunjuk manual penggunaan alat EKG dan jangan mengabaikan instruksi pemeliharaan yang diberikan oleh produsen.

Dengan melakukan pemeliharaan yang baik, alat EKG akan tetap berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang akurat dalam waktu yang lama.

Jenis-jenis ECG/EKG :

Terdapat beberapa jenis EKG atau teknik elektrokardiogram yang digunakan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung, di antaranya:

  1. EKG 12-lead: Jenis EKG yang paling umum digunakan. Menggunakan 10 elektroda yang ditempatkan pada bagian dada dan anggota tubuh, menghasilkan 12 derivasi atau sudut pandang dari aktivitas listrik jantung.

  2. EKG 3-lead: Menggunakan 3 elektroda untuk merekam aktivitas listrik jantung dari 3 sudut pandang. Biasanya digunakan untuk memantau detak jantung selama operasi atau tes stres.

  3. EKG 5-lead: Menggunakan 5 elektroda untuk merekam aktivitas listrik jantung dari 5 sudut pandang. Digunakan untuk memantau detak jantung selama perawatan di rumah sakit atau klinik.

  4. EKG Holter: Jenis EKG yang merekam aktivitas listrik jantung selama 24-48 jam menggunakan elektroda yang dipasang pada dada dan dihubungkan ke monitor portabel. Digunakan untuk memantau aktivitas listrik jantung selama periode waktu yang lebih lama.

  5. EKG event monitor: Jenis EKG yang merekam aktivitas listrik jantung secara berkala, biasanya selama beberapa menit hingga beberapa jam. Digunakan untuk memantau gejala aritmia atau kelainan jantung yang muncul secara sporadis.

  6. EKG stress test: Menggabungkan pengambilan EKG selama olahraga atau aktivitas fisik untuk memeriksa fungsi jantung dan detak jantung saat beraktivitas.

Apa itu BPM ?


    BPM adalah kependekan dari istilah "beats per minute" atau detak per menit. Istilah ini sering digunakan dalam konteks EKG atau elektrokardiogram, yang merupakan tes medis yang merekam aktivitas listrik jantung dan menghasilkan pola gelombang pada kertas EKG.

    BPM pada EKG mengacu pada frekuensi detak jantung atau jumlah detak jantung dalam satu menit. Frekuensi detak jantung dapat dihitung dari jarak antara dua gelombang R pada kertas EKG, kemudian dikonversi menjadi jumlah detak jantung dalam satu menit.

    Frekuensi detak jantung yang normal pada orang dewasa berkisar antara 60-100 BPM. Namun, frekuensi detak jantung dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, tingkat kebugaran, kondisi kesehatan, dan aktivitas fisik. Perubahan frekuensi detak jantung yang signifikan dapat menjadi tanda-tanda masalah kesehatan atau kelainan jantung dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bagaimana cara membaca BPM pada kertas EKG?


    Untuk membaca BPM pada kertas EKG, Anda perlu melihat pola gelombang pada EKG dan menghitung jumlah gelombang R dalam waktu satu menit. Gelombang R adalah puncak tertinggi pada pola gelombang EKG yang mewakili kontraksi atau depolarisasi ventrikel jantung.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung BPM pada kertas EKG:

  1. Hitung jumlah gelombang R pada 6 detik interval: Pada kertas EKG, garis besar besar vertikal yang memisahkan satu gelombang R dengan gelombang R berikutnya biasanya berjarak 5 kotak besar. Oleh karena itu, 6 detik interval pada kertas EKG akan memiliki 30 kotak besar (5 kotak besar x 6 detik). Hitunglah jumlah gelombang R pada 6 detik interval ini.

  2. Kalikan jumlah gelombang R dengan 10: Karena interval waktu yang diamati adalah 6 detik, jumlah gelombang R per menit harus dikalikan dengan faktor 10 untuk mendapatkan jumlah detak jantung per menit.

  3. Catat jumlah detak jantung: Catat jumlah detak jantung per menit yang Anda hitung berdasarkan jumlah gelombang R pada kertas EKG.

  4. Evaluasi hasil: Hasil normal BPM pada orang dewasa berkisar antara 60-100 BPM. Jika hasil Anda berada di luar rentang normal, diskusikan dengan dokter atau ahli jantung Anda.

Contoh :



Misal jarak R1 ke R2 = 5 Kotak Besar
Kecepatan 25 mm/s
Berapa BPM nya?

Jawab :

Berikut adalah rumus untuk menghitung BPM :

rumus menghitung BPM







Bagikan

Jangan lewatkan

Elektrokardiograf (EKG) dan Penempatan Lead
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.