Halo para pembaca, selamat datang diblog ini. Setelah diartikel sebelumnya saya membahas tentang kapasitor, pada kesempatan ini saya akan membahas tentang transistor.
Pengertian
Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang memiliki berbagai fungsi seperti sebagai saklar elektrik (pemutus dan penyambung), sebagai penguat arus, stabilisasi tegangan dan fungsi - fungsi lainnya. Transistor terbuat dari bahan semikonduktor. Pengertian semikonduktor sendiri adalah suatu bahan yang memiliki konduktivitas listrik yang berada diantara isolator dan kondutor. Transistor ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika Serikat yang bernama Walter Houser Brattain (10 Februari 1902 - 13 Oktober 1987) bersama dengan John Bardeen (23 Mei 1908 - 30 Januari 1991) dan William Shockley (13 Februari 1910 - 12 Agustus 1989).
Baca juga : ( Kapasitor - Pengertian, Jenis, Manfaat serta Cara Merangkai Kapasitor )
Pada umumnya transistor memiliki 3 kaki yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Transistor dapat berfungsi sebagai keran listrik berdasarkan arus inputnya (BJT) ataupun berdasarkan tegangan inputnya (FET). Ini dapat menyebabkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
BJT (Bipolar Junction Transistor)
Bipolar Junction Transistor (atau yang biasa kita kenal hanya dengan nama transistor saja) adalah jenis transistor yang tersusun atas 3 bahan semikonduktor. Berdasarkan susunan bahan semikonduktor pembentuknya, bipolar junction transistor dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe NPN (Negatif - Positif - Negatif) dan PNP (Positif - Negatif -Positif).
BJT Tipe NPN
BJT tipe NPN atau yang disebut transisor NPN, merupakan salah satu jenis BJT yang susunan bahan semikonduktornya Negatif - Positif - Negatif. Transistor NPN memiliki ciri yang berbeda dengan transistor PNP yaitu saat basisnya diberi tegangan. Pada kondisi awal antara emitor dan kolektor transistor NPN tidak terhubung (dapat dibuktikan dengan mengukurnya menggunakan buzzer dari multimeter). Namun pada saat basis transistor NPN diberi tegangan diatas 0.7 V, maka antara kolektor dan emitor akan saling terhubung.
Nah bagaimana dengan transistor jenin PNP ? Jawabannya ada dibawah
BJT tipe PNP atau yang disebut transisor PNP, merupakan salah satu jenis BJT yang susunan bahan semikonduktornya Positif - Negatif - Positif. Jika pada transistor NPN untuk mensaklarnya menggunakan tegangan diatas 0.7 V pada basisnya, pada transistor tipe PNP kebalikannya. Pada transistor tipe PNP, saat diberikan tegangan dibawah 0.7 V maka antara kolektor dan emitornya menjadi terhubung (menjadi satu rasi)
Cara memasang Transistor BJT pada rangkaian
Selain perbedaan diatas, perbedaan lain juga terdapat pada cara merangkai atau cara menghubungkan kaki transistor pada rangkaian elektronika. Karena terdapat perbedaan antara transistor jenis NPN dan jenis PNP. Berikut adalah cara merangkai transistor pada rangkaian elektronika. Yang harus diperhatikan saat memasang transistor pada rangkaian adalah pemberian antara tegangan positif dan ground pada kaki emitor dan kolektor. Karena jika saat sudah dirangkai pada rangkaian dan ternyata kakinya terbalik maka dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen transistor tersebut.
Transistor NPN (BJT Tipe NPN)
Pada transistor jenis NPN, kaki emitor diberi tegangan negatif atau ground sedangkan pada kaki kolektor diberi tegangan yang lebih positif. Jadi misalkan pada emitor diberi ground, pada kolektor diberi tegangan yang lebih besar dari ground. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada gambar
1 = Emitor
2 = Basis
3 = Kolektor
Berkebalikan dengan transistor jenis NPN, pada transistor PNP kaki kolektor diberi tegangan negatif atau ground sedangkan pada kaki emitor diberi tegangan yang lebih positif. Jadi misalkan pada kolektor diberi ground, pada emitor diberi tegangan yang lebih besar dari ground. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada gambar
1 = Emitor
2 = Basis
3 = Kolektor
FET (Field Effect Transistor) atau transistor efek medan adalah jenis transistor yang menggunakan medan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Dikatakan sebagai efek medan karena transistor jenis ini memanfaatkan tegangan (medan listrik) sebagai prinsip kerjanya. Seperti transistor pada penjelasan diatas, komponen field effect transistor juga memiliki 3 kaki, hanya saja kaki - kaki dari field effect transistor ini tidak disebut dengan basis - kolektor - emitor, melainkan disebut dengan Gate - Drain -Source. Prinsip kerja dari field effect transistor ini juga hampir sama dengan transistor bipolar, yang membedakan adalah jika pada transisor bipolar arus output dikendalikan oleh arus input, pada transistor efek medan ini menggunakan tegangan input sebagai pengendali arus outputnya.
Kelebihan dan kekurangan antara BJT dan FET
- pada FET memiliki kelebihan dapat bekerja dengan baik pada rangkaian elektronika mempunyai sinyal rendah jika dibandingkan dengan BJT
- FET juga sering digunakan pada rangkaian yang membutuhkan impendansi yang tinggi
- Pada BJT memiliki kelebihan dapat bekerja pada penguatan daya yang tinggi seperti pada alat transmitter.
- Dapat digunakan sebagai penguat arus pada rangkaian
- Dapat digunakan sebagai saklar elektrik yang baik
- Dapat digunakan sebagai gerang logika
Sekian artikel kali ini, silahkan dishare jika bermanfaat. Sampai jumpa di artikel - artikel lainnya.