Saturday, 30 March 2019

FULL RANGKAIAN. Cara Membuat Power Supply Sederhana Dengan 2 Dioda dan Penjelasan Komponen

Halo teman - teman semua. Kembali lagi pada postingan yang berbeda namun tetap di blog yang sama.

Setelah membahas beberapa komponen dasar elektronika seperti resistor, kapasitor, transistor, IC regulator dan lain - lain. Kali ini kita akan mencoba mengimplementasikannya kedalam sebuah rangkaian power supply. Power supply seperti namanya biasa digunakan sebagai pensuplai tegangan DC pada rangkaian elektronik.



Rangkaian power supply bisa dibilang adalah rangkaian yang sangat dasar. Apalagi disini saya akan membagikan rangkaian power supply sederhana, kita akan membuat power supply dengan menggunakan 1 trafo, 2 dioda, 2 kapasitor, LED, resistor, IC regulator dan transistor. Input dari power supply ini menggunakan tegangan AC 220V dari PLN. Kita langsung saja ke rangkaian

Rangkaian power supply ini menurut saya sudah bagus, keluarannya juga sesuai dengan yang diinginkan. Namun untuk kurang bagus untuk masalah kestabilan. Saya akan membagikan rangkaian power supply yang lebih lengkap dengan tegangan output yang lebih stabil untuk artikel selanjutnya.

Rangkaian Power Supply Sederhana dengan 2 dioda
Rangkaian Power Supply Sederhana


Penjelasan komponen :

1. Trafo

Trafo yang digunakan pada rangkaian adalah trafo jenis step down. trafo jenis ini akan menurunkan nilai tegangan yang masuk pada lilitan primernya. Sebuah Transformator pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. 

Pada transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan inti besi (Core).  Ketika kumparan primer dialiri arus AC maka akan menimbulkan medan magnet disekitarnya. Kekuatan Medan magnet tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.

2. Dioda


dioda
dioda

Dioda disini bermaksut untuk menggantikan dioda bridge sebagai penyearah tegangan AC. D
ioda bersifat meloloskan pada satu sisi dan memblock pada sisi lain. Hanya menggunakan 2 dioda karena output yang akan kita hasilkan pada power supply merupakan tegangan positif dan ground saja. 

Jika masih belum mengerti cara kerja dioda, saya telah menjelaskannya secara lengkap dengan gambar disini :

Pengertian dioda, penerapan serta cara kerja dioda lengkap dengan gambar

3. Kapasitor
Kapasitor polar atau elco
Kapasitor polar atau elco

Kapasitor non-polar atau keramik
Kapasitor non-polar 


Kapasitor digunakan untuk membuat tegangan lebih stabil. Kapasitor yang digunakan ada 2 jenis yaitu kapasitor polar atau elco dan kapasitor non-polar. Untuk lebih lengkapnya baca disini :

Kapasitor - Pengertian, jenis, manfaat serta cara merangkai kapasitor

4. IC Regulator

IC Regulator
IC Regulator

Fungsi IC regulator adalah untuk membatasi keluaran agar keluaran power supply sesuai dengan yang diinginkan. Pada skema diatas menggunakan IC regulator 7805 yang berarti keluarannya adalah positif  5V DC. Selengkapnya tentang IC regulator dapat dibaca disini :

IC regulator - pengertian, fungsi dan contoh skematik

5. Transistor

transistor TIP 3055
transistor TIP 3055

Pada rangkaian ini kita menggunakan transistor TIP tipe NPN (3055) karena tegangan yang ingin kita hasilkan adalah tegangan positif. Transistor dapat digunakan sebagai penguat arus. lebih lengkap tentang transistor dapat dibaca disini :

Penjelasan transistor FET dan BJT serta cara merangkainya

6. LED

LED untuk indikator
LED untuk indikator

LED atau Light Emitting Diode adalah jenis dioda yang akan memancarkan cahaya saat diberikan arus positif pada anodanya. Kita menggunakan dioda pada rangkaian power supply ini sebagai indikator bahwa rangkaian power supply yang kita gunakan berfungsi atau tidak. Jika pada saat  rangkaian power supply dicoba dan LED nya mati, kita bisa mengetahui dan mencari tahu penyebabnya. Untuk penjelasan lengkapnya juga saya telah menulis disini :

Penjelasan LED (Light Emitting Diode)

7. Resistor

resistor sebagai pengaman LED
resistor sebagai pengaman LED

Resistor adalah komponen elektronika yang memiliki nilai resistansi atau hambatan. Resistor dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Pada rangkaian power supply sederhana ini resistor digunakan sebagai pengaman LED agar tidak rusak. Karena resistor hanya digunakan sebagai pengaman LED dan tegangan yang masuk LED adalah sekitar 5V, maka nilai resistor yang digunakan cukup 220 ohm atau 1Kohm saja. Untuk cara mengetahui nilai resistor dapat dibaca disini :

cara mengukur dan membaca nilai resistor

8. konektor

Pada rangkaian diatas terdapat komponen yang berbentuk kotak. komponen ini dapat diganti dengan terminal listrik biasa atau pun langsung dihubungkan pada rangkaian. Di kanan rangkaian terdapat konektor dengan 3 sambungan yang disambungkan dengan 12V dari transformator.

Mengapa diambil 12 V sedangkan output yang kita inginkan pada power supply hanya 5V ?

Diambil 12V karena pada tegangan PLN tidak stabil, tegangan yang masuk pada trafo sering naik ataupun turun. Jadi kita gunakan saja 12V dari trafo untuk lebih aman.

Konektor yang terdapat tulisan 5V  dikanan rangkaian adalah output tegangan DC dari power supply dan con5 adalah groundnya.

NOTE :

  • Jika teman - teman ingin membuat power supply dengan tegangan positif selain 5V DC, teman - teman dapat langsung mengganti komponen IC regulator. Contoh : Jika ingin tegangannya 12 V DC maka gunakan IC regulator 7812, jika ingin 9V DC maka gunakan yang 7809 dan seterusnya.
Cara kerja rangkaian 

Tegangan AC yang keluar dari trafo oleh diode dirubah menjadi tegangan DC kemudian noise tegangan dihaluskan oleh kapasitor 2200uF sehingga menjadi tegangan DC sempurna. Kemudian tegangannya dibatasi oleh IC Regulator. Lalu transistor TIP 3055 (untuk tegangan dc +5V atau tengangan positif yang lebih besar) akan menguatkan arus outputnya. Kemudian outputan dari transistor dihaluskan lagi dengan kapasitor agar tegangan output tetap stabil (noise tegangan lebih kecil). Setelah dari transistor tegangan akan keluar pada output dan LED indikator akan menyala. 

Bagikan

Jangan lewatkan

FULL RANGKAIAN. Cara Membuat Power Supply Sederhana Dengan 2 Dioda dan Penjelasan Komponen
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.